Kamis, 25 Desember 2008

Keseimbangan

Memang semua orang pasti punya sisi baik dan buruk.Tapi terbayangkah oleh anda bahwa sisi buruk itu bisa dimanfaatkan?
Tak selamanya sisi buruk itu Buruk.....karena kedua sisi tersebut satu sama lain saling berhubungan berinteraksi terhadap perkembangan emosi kita secara pribadi dan dalam interaksi qt dengan sekitar qta :)

Pernah kah terfikir bahwa untuk menjadi seorang yang pemberani, maka perlu juga adanya rasa takut??

itu semua hanya merupakan keseimbangan, dan pada diri setiap manusia selalu ada potensi yang sebaliknya dari yang mungkin orang itu percayai, contoh saya merasa sebagai orang yang berani dalam mengambil resiko dalam setiap langkah hidup saya, tetapi kenyataannya ternyata saya punya rasa takut akan ketidak stabilan....jadi walalupun saya merasa sebagai orang yang berani...pada kenyataannya ada sisi diri saya yang ternyata menyeimbangkan rasa berani tersebut dengan rasa takut yang jauh dari bayangan saya sendiri...kalo saya benar2 berani tentunya pekerjaan apapun dapat dengan mudah, ikhlas dan rela sewaktu-waktu saya lepas...dan saya bisa bertahan hidup dengan cara apapun tanpa harus merasa bergantung pada suatu jenis pekerjaan yang pasti-pasti sajah...

Tapi kenyataanya...saya belum bisa punya cukup keberanian untuk mengambil resiko hidup seperti itu :) Jadi yah...saya rasa itulah keseimbangan...jadi saya merasa rasa takut saya akan ketidak stabilan merupakan sisi buruk saya yang sangat bermanfaat untuk tetap membuat hidup saya stabil...

Jadi Bagaimana dengan anda....yakin kah setiap sisi yang anda anggap buruk pada diri anda sebenarnya juga bisa menjadi sangat bermanfaat??

(tulisan ini saya dapatkan idenya atas pengalaman pribadi...contoh perjalanan hidup_

1 komentar:

ZURYAWAN ISVANDIAR ZOEBIR mengatakan...

Pernah mendengar ceramah Al Ustadz Yusuf Mansur? Sy mencatat apa-apa yang dikatakannya, berkaitan dengan tulisan km:
"Sebagaimana senangnya kita menerima siang, kitapun harus senang menerima kehadiran malam.
Sebagaimana siapnya kita menerima terang, kitapun harus siap menerima datangnya kegelapan.
Sebagaimana senangnya kita menerima kemudahan, kita mesti senang menerima kesulitan."