HARI KEBANGKITAN NASIONAL 102 TAHUN
Momentum Peringatan Mei 2010 kali ini melibatkan ribuan orang yang amat beragam baik ras, etnis, agama, usia, gender maupun latar belakang. Ada ribuan anak mulai dari tingkat Taman Bermain, Taman Kanak-Kanak sampai orang dewasa yang bertekad membangun Indonesia yang damai dimana semua orang dihargai sebagai manusia yang setara.
Semua orang punya tanggung jawab, semua orang bisa berperan. Kita bisa meraih harapan kita asalkan kita bergandengan tangan dan mensinergikan semua kekuatan keragaman bangsa kita.
Pendidikan adalah kunci perubahan bangsa. Sedini mungkin anak harus diajar mengenal dan belajar dari sejarah bangsa maupun bagaimana berinteraksi sebagai bagian dari bangsa yang amat plural.
Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Namun suara mereka kerap kali tidak diperhitungkan saat kita bicara tentang masalah-masalah bangsa atau masa depan bangsa kita. Mereka lebih sering dianggap sebagai kelompok yang lemah, tidak mengerti apa-apa dan belum bisa menentukan apa yang benar atau yang salah. Karenanya mereka lebih banyak diposisikan untuk mendengar dan menerima semua nilai yang ditanamkan oleh orang-orang dewasa kepada mereka.
Dalam realita kehidupan sehari-hari ditemukan banyak orang yang secara sadar atau pun tidak justru memaksakan anak untuk menerima nilai-nilai yang keliru berdasarkan pandangan mereka yang sempit atau trauma di masa lalu. Bahkan sejak usia dini banyak anak yang dilarang untuk bergaul dengan anak lain yang berbeda ras, etnis, agama, asal usul atau golongan.
Karena itu dalam momentum bulan Mei 2010 ini saat diperingati Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional mari kita semua memikirkan secara serius masa depan bangsa kita: masa depan di tangan anak-anak kita yang berbeda ras, etnis, agama, gender atau apapun latar belakangnya.
~sumber : berbagai referensi bacaan~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar