Rabu, 14 Januari 2009

Idealisme.....

Idealisme VS Realita (Kebutuhan ????)....

Tidak orang yang tidak mempunyai idealisme dalam bidangnya masing-masing. Setiap orang pasti mempunyai itu. Tetapi pernahkah kepikiran oleh kita, kalau ada sesuatu di dunia ini yg mampu mengalahkannya? Apa itu?

Kebutuhan ekonomi atau realita…Seseorang wajar jika mempunyai sebuah idealisme tertentu, tetapi apakah idealisme itu diturutinya ato tidak, itu tergantung dari kondisi/keadaan dirinya sendiri.

“Idealisme itu baik, Ia mencerminkan jati diri seseorang. Tapi harus ingat, idealisme itu juga bisa buruk, jika ia harus diperhadapkan pada kemapanan.
Jadi intinya.. silahkan pakai idealisme, jika memang kamu merasa bahwa kamu sudah benar-benar mapan dalam segala hal”

Mengapa????

Idealisme adalah ideal, muncul dari seorang idealis. Memang, apa itu ideal, idealis, idealisme? Saya juga tidak terlalu mengerti. Sudah, tidak usah dibahas panjang-panjang di sini. Yang jelas, terkadang idealisme itu tidak selalu sesuai dengan realita yang terjadi. Mereka yang hidup dalam realita dengan membawa serta mempertahankan idealisme-nya adalah orang-orang yang senantiasa bertahan dan berjuang menghadapai situasi dan kondisi yang ada di sekelilingnya. Mereka tidak puas, namun terkadang juga tidak dapat melakukan apa-apa.

Idealisme asal kata dari bahasa Inggris yaitu Idealism dan kadang juga dipakai istilahnya mentalisme atau imaterialisme.

Istilah ini pertama kali digunakan secara filosofis oleh Leibniz pada mula awal abad ke- 18. Leibniz memakai dan menerapkan istilah ini pada pemikiran Plato, secara bertolak belakang dengan materialisme Epikuros. Idealisme ini merupakan kunci masuk ke hakikat realitas.


"Apakah idealis itu sendiri salah? menurutku semua orang dilahirkan idealis. Dan anak - anak kecil adalah sosok yang idealis. Kalau idealis itu sendiri tidak benar, maka untuk apa ada cita - cita? Bukankah cita - cita itu adalah sesuatu yg sempurna, maka kita jadikan itu cita - cita? Bukankah itu menunjukkan bahwa idealis dan perfeksionis itu adalah sesuatu yang harus?"

"Kalau bisa the best, kenapa harus second best? Buktinya banyak orang - orang yang berharap bisa seperti anak - anak, bisa berterus terang dan idealis seperti mereka. Tapi kenapa idealis itu sendiri jadi salah?
Saat aku berusaha untuk idealis, yang ada aku diharuskan untuk menerima keadaan apa adanya, menerima kegagalan dan kekurangan sebagai sesuatu yang wajar.

idealisme itu harus ada dan baik adanya. Dunia ini mungkin memang tidak ideal, tapi itu kembali kepada bagaimana cara pandang setiap orang. Ideal bagi satu orang belum tentu ideal bagi orang lainnya. Dan pada dasarnya konsep ideal itu sendiri adalah digunakan untuk diri sendiri, apakah diri dan hidup kita sudah sesuai dengan idealisme kita, dan bukan dengan perbandingan dengan orang lain.

Jadi..kembali lagi semua pada diri qt sendiri....penenpatan idealisme itu seperti apa dan bagaimana juga dengan realita/kenyataan yang memang harus dihadapi??
Your Life your choice.....
sumber :
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=8035
http://arhamkendari.wordpress.com/2007/11/02/idealisme/
http://viliaciputra.multiply.com/journal/item/860

1 komentar:

Wenda Yandra Komara mengatakan...

Ideaslisme dibutuhkan agar hidup tetap fokus dan menjadi standar penilaian kinerja kita