Rabu, 22 Oktober 2008
Sodaqoh
Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinyaselalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya,"Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong,dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya" .Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakanmakanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidakbukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, "Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?".Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah danhampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja"."Apakah Itu?", tanya Abubakar RA."Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakanmakanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana ", kata Aisyah RA.Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untukdiberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik,"Siapakah kamu?".Abubakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).""Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku" , bantah si pengemisbuta itu."Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidaksusah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku,tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut,setelah itu ia berikan padaku", pengemis itu melanjutkan perkataannya.Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkatakepada pengemis itu,"Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorangdari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW".Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan AbubakarRA, dan kemudian berkata,"Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya,ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... "Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RAsaat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq RasulullahSAW? Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau?Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkahbaiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup melakukannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar